Rindunya tak semurni dulu
Dikala waktu menjadi milik berdua
Kini rindunya hanya menjadi sendu
Yang terucap sebagai kiasan candu
Bukan kita yang tak jemu
Tapi waktu semakin berlalu
Rindu rasanya menikmati malam
berdua
Tertawa dengan hanya tatapan
dimata
Tak nampak tapi terasa
Rindu rasanya menghabiskan malam
sampai subuh tiba
Namun, kini rindu hanya sekedar
rindu
Yang telah diam menjadi kelabu
Waktu semakin berjalan
Cepat dan terus bergulir
Sebentar lagi menjadi penutup
tahun
Aku tak tahu apakah dua malam
minggu terakhirku akan seperti ini
Mengharapkan tak jua didengar
Menanti tak jua dicari
Aku tak tahu apa yang akan terjadi
di malam minggu tahun nanti
Apakah aku masih menikmati tawa
yang sama
Atau aku berderai tak henti
menanti rindunya kembali
Mudah sekali tersentuh
Itulah rinduku
Hingga terlalu sering air mata
ini menetes
Rinduku sudah tak terbendung
Selaras dengan perasaan yang aku
miliki
Semua sayang ku habiskan dengan
sabar
Semua cinta ku serahkan dengan
tegar
Semakin hari aku semakin takut
Takut dengan segala kemungkinan
yang akan terjadi
Takut akan semua kejadian yang
masih saja terulang
Dan aku takut jika rindunya bukan
lagi untukku
Lantas, apa yang bisa menguatkan
selain menangis
Maka, izinkanlah aku menikmati
malam mingguku dengan menangis
Karena serapuh inilah rindu ku
pada malamnya