Minggu, 22 Maret 2020

Wanita Bisu



Tak pernah terbayangkan sebelumnya
Tawa yang dulu meratap kini berakhir dengan duka
Hari demi hari, bulan berganti bulan, hingga menjadi tahun
Berapa banyak dusta yang diucapkan
Berapa banyak luka yang ditorehkan
Kecilnya selalu bahagia
Rumahnya indah dan menjadi damba
Beranjak dewasa, perlahan Tuhan mengambil semuanya
Ia faham ini semua hanya titipan
Rumahnya hancur dan tak senyaman dulu
Tak ada lagi wanita kecil yang bahagia
Tak ada lagi wanita kecil yang pandai tertawa
Yang ada hanya wanita kecil membisu
Terdiam melihat rumahnya hancur
Terdiam melihat naungannya suram
Dihadapannya tak ada lagi cahaya
Sebagai penerang menuju masa depan
Hari-hari ia lalui dengan sendu
Kepercayaannya melebur bersama liku
Sedih, marah, sesal
Perlahan raganya rapuh
Perlahan mental dan fikirannya rusak
Ia pun berkata "lelah"
Lelah dengan segala derita
Lelah dengan sabar yang setahun ia tabur namun tangis yang semakin ia tuai
Wanita itu membisu dalam sebuah lingkaran
Ia bingung arah mana yang menjadi pilihan
Semua tampak sama
Berakhir dengan duka
Ia tidak tau kemana ia harus pulang
Tidak mudah memang mengharapkan tupai berenang
Keyakinan hanyalah sandiwara
Semua menjadi kelabu dan debu
Membangun rumah haruslah dengan pondasi kokoh
Kepercayaan, Kejujuran adalah penopangnya
Gadis kecil tak pernah mengharapkan rumah baru seperti rumah lamanya
Tapi masa suram sudah didepan matanya
Ia berada dalam lingkaran, merenung dan terdiam
Ia membisu tak bisa keluar
Hanya takdir Tuhan yang dapat memisahkan
Tidak ada yang tau letihnya hidup gadis kecil itu
Tidak ada yang tau duka yang selalu ia tutupi dibalik tawanya
Luka pahit yang ia telan dalam bisunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Moon Phase

   Hi, hari ini tepat Tanggal 01 November 2022 26 tahun lalu banyak sekali harapan setelah kegagalan Harapan akan datangnya sinar akhirn...