Semoga Tuhan selalu menyayangimu
Dan semoga iringan doa memberkahi setiap langkahmu
Aku tak menyesalkan ciutan burung cemara
Aku tak pedulikan desiran pasir putih
Senja yang kian datang
Malam semakin berlalu
Inilah hari milikmu
Semoga senyuman selalu mewarnai wajah murammu
Ijinkan aku mengukir kisah lalu
Jujur aku merindu
Dan tak ada tempat mengadu
genap 60 bulan mataku
buta
genap 60 bulan nadiku tidak berirama
lantunan doa selalu ku panjatkan
semoga Tuhan meluruskan niatmu
sekarang kita berada diujung perjuangan
di masa, kita melewati pintu masa depan
tak terasa waktu begitu cepat berlalu
iringan tangis, rindu, kesal sudah aku rasa
harapan sudah sirna
sesirna fajar menerpa siang
ku lukiskan wajah dengan penuh rasa
ku tuliskan nada semerdu laksa
satu hal yang ingin ku kata
berhentilah mengejar sinar
jika hanya membuatmu silau
kapan pulang?
Ada kisah yang belum terselesaikan
Buku itu belum sempat aku tutup
Masih ada lembaran kosong yang tak sempat aku tulis
Ada saat dimana aku mulai menulis
Entah dengan pena yang sama atau berbeda
Dan ada saat dimana aku harus menghapus
Entah karena lelah atau karena nadiku kembali berirama
Kapan? Sabar..
Aku menunggu waktu yang tepat
Selama mampu untuk menahan
Aku bertahan
Bodoh? Memang..
Semua terlihat bodoh
Tapi ada yang lebih bodoh
menghilang dengan luka
aku percaya takdir Tuhan
dan aku percaya waktu itu akan tiba
jika aku salah
perbaiki pikiranku
mungkin ini tulisan terakhir
setelah itu biarkan Tuhan menjawab kekeliruanku
mustahil merangkai kaca yang pecah
begitupun dengan rasa
sudah waktunya ini menjadi kenangan
lembaran manis yang sering kali ku ingat kala aku jatuh
walaupun terkesan penuh drama
tak ada yang bisa mengalahkan kisah hebat kita
entah, jika besok..
kita lihat saja..
harimu aku merindu
harimu aku terharu
gapailah semua impian manismu
bersandinglah dengan dia pilihan terbaikmu
tak ada yang indah selain mendoakan
saat bertemu jangan lupa tersenyum
senyum sebagai tanda kita ikhlas
dan senyum sebagai tanda kita siap untuk melepas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar